Disuatu daerah terdapat seorang kakek tua yang bekerja sebagai tukang kayu. Dia selalu pergi ke hutan untuk mencari kayu dan menjualnya. Kadang tak hanya kayu yang didapat tapi juga binatang buruan untuk makanannya sehari2 beserta istri dan satu anaknya..
Suatu ketika saat melwati sebuah jembatan Pak Tua yang kelelahan terjatuh dan naasnya kapak itu jatuh ke dalam sungai di bawah jembatan itu. Pak Tua pun kebingungan.
"Bagaimana ini, tanpa sebuah kapak saya tidak bisa bekerja. Bagaimana dengan istri dan anakku nanti??"
Tak lama terdengar suara air yang deras dan muncullah sebuah pusaran air yang mendekat padanya. Saat jarak sudah dekat pusaran air tersebut menghilang. Ternyata didalamnya ada Dewa Air.
"Kenapa kau bersedih kakek tua?" tanya dewa tersebut
"Kapakku jatuh ke dalam sungai, kalau kapak itu tidak kembali bagaimana anak dan istriku nanti" Pak Tua memelas
Dewa itu kemudian menghilang ke dalam air, tak lama kemudian dengan membawa dua buah kapak emas dan perak dewa itu bertanya "Apakah ada diantara ini kapakmu?"
Kakek itu pun menjawab, "Bukan dewa, bukan keduanya."
Dewa itu pun menghilang lagi dan kembali dengan sebuah kapak kayu yang sudah agak lapuk. Kemudian bertanya, "Apakah ini kapakmu?"
Kakek pun emnjawab, "Benar dewa itu kapakku"
Akhirnya kakek itu pun gembira karena kapaknya kembali. Karena Pak Tua jujur maka dewa memberikan kedua kapak emas dan perak tadi kepada kakek tua itu sebagai tanda bangganya.
Pak Tua kembali bekerja dengan giat untuk menafkahi anak dan istrinya. Suatu ketika dia mengajak istrinya untuk bekerja bersma dia. Karena ada angin ribut yang datang tiba2 tak ayal jembatan yang mereka lewati goyang dan menyebabkan istrinya jatuh ke sungai.
Tragedi kapak pun terulang, Dewa datang dengan wanita pertama yang sangat cantik dan berkata kepada kakek itu, "Apakah ini istrimu yang terjatuh?"
Kakek itu pun menjawab, "Iya dewa, dia istriku"
Dewa itu pun terkaget karena dia pikir pak tua akan berkata jujur lagi seperti yang waktu itu, tapi hanya karena seorang wanita cantik Pak Tua itu berbohong.
"Dasar manusia, kamu BERBOHONG. Dia bukan istrimu. Kenapa kamu berbohong?"
Dewa pun marah kepada Pak Tua dan memberikan hukuman pada kakek tua itu, tapi kakek tua mencoba berbicara, "Tunggu Dewa, saya bukan bermaksud berbohong. Saya hanya tidak ingin Dewa memberikan semua wanita yang akan Dewa bawa untuk saya bawa pulang. Saya mencintai istri saya yang jatuh tadi. tolong Dewa kembalikan istri saya."
Dewa pun terenyuh hatinya dan mengembalikan istri Pak Tua yang asli dengan memberikan beberapa harta untuk mereka bawa pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar